Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 06 Maret 2014

Seminar Peringatan World Wildlife Day

Puluhan peserta yang mengikuti seminar "Pengenalan dan Pelatihan Konservasi Bekantan" tampak antusias menyimak berbagai materi dari penyaji. Kegiatan seminar yang di selenggarakan oleh Program Magister Pendidikan Biologi Unlam bekerjasama dengan Lembaga Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia) di gelar dalam rangka memperingati "Word Wildlife Day" yang jatuh pada tanggal 3 Maret lalu.

Pemateri dan Peserta seminar 


Ketua Program Magister Pendidikan Biologi Unlam Banjarmasin
Dr. H. M Zaini, M.Pd dan pemateri
 
Prof. Dr. Ir. H. M. Arief Soenjoto, M. Sc 

Seminar di buka langsung oleh Dr. H. M Zaini, M.Pd (Ketua program Magister Pendidikan Biologi Unlam) dengan pembicara Prof. Dr. Ir. H. M. Arief Soenjoto, M. Sc guru besar Fakultas Kehutanan Unlam yang juga peneliti dan pemerhati Bekantan di Kalsel.
jumlah seminar pelatihan
Peserta Seminar

Bertempat di ruang multimedia Pasca Sarjana Pendidikan Biologi Unlam Banjarmasin, kegiatan yang di helat Kamis (6/3/14) ini di hadiri peserta yang berasal dari berbagai kalangan di antaranya pelajar Sekolah Menengah Atas) Mahasiswa dan mahasiswi S1 serta S2 Unlam, komuntias Sahabat Bekantan Indonesia serta tidak ketinggalan Ambar Pertiwi  (Duta Bekantan) dan Zainuddin (Duta Konservasi).

Seminar dan pelatihan bekantan
Suasana Seminar Pengenalan dan Pelatihan Konservasi Bekantan
Dalam sambutannya Dr. H. M Zaini, M.Pd berharap pemerintah daerah bisa lebih tegas dalam menjaga dan mempertahankan habitat Bekantan dari ancaman alih fungsi. "Pemerintah harus tegas terhadap pengusaha yang akan melakukan kegiatan alih fungsi hutan yang menjadi habitat Bekantan, kalau tidak mereka akan semakin terancam" tegasnya.

Dalam pemamparan materinya Prof. Dr. Ir. H. M. Arief Soenjoto, M. Sc mengingatkan bahwa kawanan Bekantan yang berada di luar area konservasi jauh lebih berisiko dari kegiatan alih fungsi habitat sehingga harus terus di awasi. "Kawanan Bekantan yang tinggal di luar kawasan konservasi lebih berisiko dan harus mendapat perhatian" ujarnya.

Di tambahkan Arief saat ini ada banyak kawanan Bekantan yang berada di luar habitat alaminya dan perlu mendapat perhatian serius oleh pemerintah daerah untuk mempertahankan habitat yang ada atau merelokasinya.

Panitia pelaksana Amalia Rezeki menuturkan, seminar "Pengenalan dan Pelatihan Konservasi Bekantan" ini adalah langkah awal untuk melahirkan kader-kader baru untuk pelestarian Si Maskot. Rencananya seminar dengan materi dan pelatihan yang lebih detail akan kembali digelar dalam waktu dekat (mj).

0 komentar:

Posting Komentar