Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 September 2013

Biodiversitas Indonesia Gelar Pameran Foto Kehidupan Alam Liar

Biodiversitas Indonesia - Sebagai bentuk upaya sosialisasi lembaga sekaligus dalam rangka mengajak masyarakat untuk peduli dan turut menjaga kelestarian flora dan fauna khususnya yang ada di Kalimantan Selatan Lembaga Pusat Studi & Konservasi Keanekaragaman Hayati Kalsel (Biodiversitas Indonesia) menggelar Pameran Foto bertema Alam Liar.
Pameran Foto Wild life di Kota Citra 
Pameran Photo Wildlife

Pameran Foto ini merupakan even pertama yang diselenggarakan oleh Biodiversitas Indonesia dengan menggandeng Komunitas Fotografi Alam Liar Kalsel atau South Borneo Wild Life Photography (SBWP). Sesuai dengan temanya yaitu Pameran Foto Alam Liar, foto-foto yang akan dipamerkan berhubungan dengan kehidupan satwa di alam liar.

Salah satu satwa yang akan diangkat dalam pameran foto ini adalah Bekantan. Sebagaimana kita ketahui, hewan yang telah ditetapkan sebagai maskot Kalimantan Selatan ini kini populasinya semakin memprihatinkan. Karenanya menurut Amalia, Ketua Biodiversitas Indonesia Bekantan harus mendapat perhatian ekstra baik dari pemerintah, pengusaha maupun  masyarakat umum khususnya yang bersinggungan langsung dengah habitat hewan yang tergolong kedalam satwa endemik tersebut.

"Bekantan adalah maskot Kalsel, kalau bukan kita yang peduli ya siapalagi ?. Mudahan-mudahan dengan adanya pameran fotografi alam liar ini bisa menumbuhkan kembali rasa kepedulian terhadap kelestarian satwa  liar khususnya Bekantan ini," papar Amalia.

Gelaran pameran sendiri rencananya akan di selenggarakan di Komplek Perumahan Citra Graha, Banjarbaru Kalimantan Selatan pada  Sabtu, 5 Oktober 2013. Masyarkat yang ingin melihat hasil karya fotografer "urang" banua ini bisa datang langsung ke Citra Graha, karena selain pameran foto pada hari yang sama juga akan digelar pameran dan lomba anggrek.


Minggu, 15 September 2013

Belajar Reptil Bersama Pemerhati Reptil Internasional

Biodiversitas Indonesia - Setelah mengikuti pelatihan beberapa waktu lalu, kini Kader Konservasi yang merupakan binaan dari Biodiversitas Indonesia kembali mendapatkan kesempatan menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia satwa. Pada tanggal 4 September 2013 kemaren, Biodiversitas Indonesia kedatangan tamu dari manca negara, mereka adalah Peter, Roos, dan Gleis. Mereka adalah pecinta dan pemerhati reptil yang telah sering melakukan ekspedisi untuk mengenal dan mempelajari berbagai jenis reptil di Indonesia.
pakar reptil internasional
Mr. Peter Nicholson memberikan pemahaman tentang Reptil
Kepada  Biodiversitas Indonesia dan Kader Konservasi 

Kehadiran Mereka di Sekretariat Biodiversitas Indonesia tentu saja tidak disia-siakan setiap anggota biodiversitas, dan kader konservasi memanfaatkan momen tersebut untuk belajar dan menimba wawasan kepada mereka. Peter Nicholson, pimpinan tim menyambut apresiasi tersebut dan tanpa ragu menjawab setiap pertanyaan dari siapa saja yang ingin tahu lebih banyak tentang reptil khususnya ular.
Mr. Peter Menjelaskan Tentang Ular Kepada Kader Konservasi
Biodiversitas Indonesia

Dengan kemampuan bahasa Inggris yang masih terbata-bata, Reny salah satu kader yang ingin tahu cara penanganan saat digigit ular mencoba bertanya "Sir, what should we do if we are bitten by a snake?" tuturanya. Dengan sabar dan gaya khasnya Peter pun memaparkan langkah-langkah yang harus dilakukan jika disuatu tempat misalnya dihutan seseorang di gigit ular, tidak hanya berteori, Diapun memperagakan langsung cara penanganan seandainya seseorang mengalami kecelakaan digigit ular.
Mr. Peter Memperagakan Cara Menangani Kecelakaan
Gigitan Ular Kepada Anggota Kader Konservasi
Biodiversitas Indonesia

Beberapa tips dari Peter :
1. Jangan panik
Jika dalam suatu grup anda mendapati teman digigit ular berbisa, maka cobalah untuk menenangkan misalnya dengan berkata " Ah itu cuma ular kecil, tidak apa-apa" meskipun kita tahu itu adalah ular yang memiliki bisa cukup berbahaya
2. Balut daerah disekitar luka bekas gigitan (jangan sampai menutup bekas gigitan), jangan terlalu kuat, dan jangan pula terlalu kendor, hal ini bertujuan untuk menghambat penyebaran bisa, jika balutan terlalu kuat, dalam beberapa jam jaringan tubuh akan mati sehingga berisiko harus diamputasi.
3. Jika gigitan di kaki, buatlah bidai atau penahan pada kaki agar tidak bergerak
4. Bawalah segera ke rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Kader Konservasi With Ross McGibbon

Sebuah pengalaman yang luar biasa berharga bagi kawan-kawan Biodiversitas, Kehadiran Peter Nicholson, Glis Geir, dan Ross Mc Gibbon telah memberikan semangat dan spirit tersendiri. Jika mereka yang bukan dari Indonesia saja peduli, maka sudah sepatutnya kita pemilik kekayaan Flora dan Fauna tersebut menjaga kelestariannya. Salam Lestari !.
Peter, Ross, and Glis with Biodiversitas Indonesia Team
Thanks to Peter Nicholson, Glis Geir, and Ross McGibbon for visiting, good to see you all.